pengunjung

Rabu, 02 November 2011

Tips Arsitektur: Cara Membuat Taman Vertikal dengan Menggunakan Batu Bata

Tips Arsitektur: Cara Membuat Taman Vertikal dengan Menggunakan Batu Bata








Taman vertikal yang kami kerjakan untuk bangunan rumah tinggal di Cilandak rupanya menyita cukup banyak perhatian dari teman dan rekan kerja. Cukup banyak pula masyarakat awam yang menanyakan proses pembuatan taman vertikal yang menggunakan teknologi dan material sederhana ini. Tidak mengherankan, mengingat taman vertikal ini adalah salah satu komponen arsitektural yang tampil menonjol di pada bangunan rumah tinggal di Cilandak ini. Mudah-mudahan, Anda pun memiliki kesempatan untuk mewujudkannya di rumah.
Sebelum DBPro – Design Build Pro mengerjakan taman vertikal ini, arsitek Adi Purnomo telah terlebih dahulu membuat mock up sederhana di kantornya di kawasan Jalan Bangka (waktu itu). Mock up dibuat dengan menggunakan batu bata biasa tanpa diplester. Setelah itu, beliau mencoba untuk menempatkan beberapa jenis tanaman, terutama dari jenis kacang-kacangan. Ternyata, tidak semua jenis tanaman mampu tumbuh di tempat ini. Rupanya, ada juga tanaman yang tidak bisa ditanam dalam posisi miring.
Dua hal yang perlu dipersiapkan sebelum kita membangun taman vertikal dari batu bata ini. Yang pertama adalah adanya gutter atau parit yang dibangun di bagian bawah taman vertikal. Gutter atau parit ini berguna untuk menampung air bekas penyiraman tanaman. Air bekas penyiraman ini sebaiknya terpisah dari istem pembuangan air biasa, karena biasanya mengandung pupuk atau bahkan pestisida. Selain untuk menyalurkan air bekas penyiraman tanaman, gutter ini juga berfungsisebagai dasar atau dudukkan batu bata untuk taman vertikal. Tepian gutter dibuat dengan sudut miring 45 derajat. Kemiringan inilah yang akan digunakan dalam penyusunan batu bata.
Hal kedua yang perlu dipersiapkan adalah, taman vertikal dari batu bata ini hanya bisa dibuat bila ada dinding penopang di belakangnya. Karena seluruh batu bata yang dipergunakan, akan direkatkan dengan semen ke dinidng penopang di belakang taman vertikal itu sendiri.
Sebelum mulai membuat taman vertikal ini, kita perlu menyiapkan benang, agar pemasangan batu batanya bisa rapi, baik secara vertikal maupun horisontal. Untuk keseragaman dan daya dukung yang baik, batu bata tersebut disusun dalam sudut 45 derajat.
Setelah kita merampungkan susunan batu bata untuk taman vertikalnya, kita bisa melengkapinya dengan sistem penyiraman tanaman, yang bisa kita buat dengan menggunakan pipa-pipa kecil.

  • Lokasi                     : Cilandak, Jakarta Selatan
  • Desain Arsitektur : Adi Purnomo (Mamo Studio)
  • Kontraktor              : DBPro – Design Build Pro (Ir. Stefanus Widyamurdani dan tim)

1 komentar: